Semoga tulisan ini jadi penggenap tulisan kesepuluh. ๐ชMangatse...!
***
Ke Kesambi Bandung
Pagi kemarin, selepas acara lebaran ketupat di mushola, kita makan-makan bersama keluarga di rumah. Kebetulan pagi ini suami sudah masuk kerja, jadi tinggal kita bertiga di rumah. Secara dadakan Uti ngajakin ke Bandung, silaturahmi ke besan. Mertua saya dan adik saya, keduanya sama-sama dapat orang Bandung Tulungagung. ๐
Pertama, silaturahmi ke rumah mertua. Pastilah kita disuguhin ketupat lagi, makan lagi ๐. Sayur tewel dan kacang, satu lagi ayam lodho dan lauk tempe kripik. Saya yang nggak doyan ayam, otomatis pilih sayur tewel. Masakan bumer ini emang khas banget, rempahnya selalu terasa nampol.
Sebelum lanjut perjalanan, kita mampir ke rumah bude yang sebelahnya bumer, eh udah disiapin juga ketupat. Walah, baru pada makan. Cuman kasihan kan kalau gak diicip, wong udah disiapkan. So, jadilah makan lageee... ๐คญ ketupat di rumah bude disandingkan dengan sayur tewel, ada ayam kecap, cambah rebus dan sambal pecel. Kita makan sedikit aja, karena perut udah kenyang, tapi demi menghormati tuan rumah. Pilihan saya jatuh ke cambah, dan sambal pecel, tambah sedikit sayur tewel sebagai teman makan ketupat. Selesai makan, ngobrol sebentar, kita pamit pulang.
Nah,,, ini nih yang di bumer. Pasti dibawakan aneka macam yang ada di rumah. Pas pulang, kita dapat labu alias waluh kalau di sini namanya. Sayur kacang panjang, tomat, daun salam dan daun jeruk. Ini hobi ibuk saya, kalau berkunjung ke bumer, pasti metik daun jeruk dan salam, buat masak katanya. ๐คญ Sedang saya, metik semua yang ada buat dibawa pulang. ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
****
Ke Unggahan Bandung
Lanjut ke Unggahan Bandung, kali ini ke mertuanya adik. Sampai sana pas sepi, cuman ada mbah kakung aja. Yang lain pada muter juga silaturahmi. Adik ipar nawarin makan juga, No... kita masih kenyang. "Bungkus aja bawa pulang" kataku. Why?? Karena lontong buatan ibunya enak banget. Lontong hijau daun, tapi dalamnya punel dan wangi khas daun. Jadi sayang kalau dilewatkan. ๐
Disini kita cukup lama, sambil istirahat, rebahan juga. Nah, pas kita baru bangun Nyonya rumahnya datang. Beliau asyik cerita hasil mbolangnya siang ini dan beberapa waktu lalu ke jalur lintas Selatan (JLS) yang udah tembus pantai Prigi. Mendengar ceritanya yang heboh banget, kan kita jadi penasaran. "Ayo segera sholat terus kesana". Adik mengomando. Kita as penumpang iyess ajalah. ๐คญ
***
Jalur Lintas Selatan
Perjalanan di mulai...
Jalannya kali ini lumayan, cukup ramai tapi nggak macet. Hanya pas melewati pantai gemah, kita harus merayap karena kendaraan yang keluar masuk pantai. Setelah itu perjalanan lancar. Kita berhenti di tempat yang agak senggang untuk memarkir mobil dan ambil foto.
Ini foto diambil pas jalan. Saya nggak bisa leluasa karena sambil mangku bocil yang pada tidur.
Kalau ini pas kita lagi berhenti dan turun dari mobil. Kita nggak berhenti lama-lama, karena tujuannya adalah pengen tahu sejauh mana jalur ini udah selesai dibangun.
Ini adalah ujung dimana tempat pengendara bisa putar balik. Karena kita nggak punya tujuan lain, otomatis sampai sini aja. Perjalanan sekitar 1 jam lebih dikit. Karena kita jalan pelan sambil menikmati pemandangan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar