Laman

Senin, 19 Juni 2017

Gagang Pintu

Dapat cerita dari Uti, gagang pintu patah.
"Hayo, ini Fadhil ya yang rusakin?"
"Bukan lo Ti, Ayi." Begitu jawab Fadhil.
"Mendah, tak tanya Ayi nek no." Jawab Uti sambil panggil Ayi.
"Ndak usah tanya Ayi, Ti."
"Kenapa?"
"Ya gak tanya-tanya."
Begitulah cerita ibuku saat aku titip anak setengah hari ini.
***

Jadi teringat, beberapa waktu lalu emaang dia lagi seneng gelayutan di gagang pintu.
"Um, lihaten aku. Nanti pintunya muter lo, gek aku gak jatuh." Sambil gandul di pintu. Bisa jadi kegiatan itu yang bikin pintu patah. Hehehe...

***
Sore harinya selepas sholat asar, sambil makan, ku coba untuk bertanya.
"Dik, tau yang rusakin pintu itu gak?"
"Gak tau." Jawabnya pendek.

Akhirnya saya coba tips refleksi, sesuai arahan kelas bunsay.

"Dulu Ayi pernah rusakin barang Umi. Tapi Ayi berani bilang, dan minta maaf. Akhirnya Umi maafkan, terus Ayi disayang sama Umi."
"Sudah. Umi gak boleh bilang lagi."
Sapertinya Adik Fadhil merasa tersinggung. Aku memutuskan untuk diam dan tidak melanjutkan lagi.
Eits... Ternyata dia malah cerita.

"Aku kok gak disayang sama Umi."
"Sini, tak sayang."

Begitulah praktik kita sore ini. Memang tak harus selalu sesuai dengan harapan. Namun setidaknya, saya tahu anak saya lama sekali perasaannya.

#level 1
#Day10
#tantangan 10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar