Pulang sekolah rebahan ❌
Pulang sekolah angkat jemuran, bereskan korahan, nggak lupa setrikaan ✅
Hari ini adalah hari kedua pasca mbak nggak ke rumah. H-2 masuk sekolah, saya breafing anak-anak agar mereka bisa mandiri sedikit meringankan pekerjaan rumah saya. Terutama si bungsu yang harus ganti pengasuh.
H-2 dimulai dari mengarahkan anak-anak untuk tertib dengan baju mereka masing-masing. Biasanya mereka melepas pakaian kotor sebelum mandi dimana saja, dan tercecer. Dari sini, saya meminta anak untuk memasukkan ke keranjang masing-masing.
H-1 tugas saya adalah fokus pada si bungsu. Karena ia yang nantinya harus menyesuaikan diri dengan pengasuh yang baru. Jadi seharian saya main ke rumah calon pengasuh si bungsu. Sedang kedua kakaknya di handle suami.
Alhamdulillah, pada hari H semua lancar. Anak-anak tak ada yang terlambat, saya pun berangkat pagi. No drama dengan si bungsu. Begitu saya antar hari pertama ke rumah pengasuhnya, langsung saja nurut ketika digendong.
Rutinitas Baru
H+1 ritme kerja saya mulai berubah. Yang awalnya pulang sekolah mendapati rumah bersih, sekarang rumah jadi berantakan. Sisa masak tadi pagi yang belum sempat tercuci sudah antri untuk mendapatkan sentuhan tangan saya. Belum juga mainan anak-anak yang tercecer. Di sulung yang saya minta untuk bantu merapikan, terkadang protes karena itu adalah ulah kedua adiknya. Yah, memang perlu kesabaran ekstra.
Mulai bangun tidur saya harus nyuci pakaian anak-anak, lanjut masak, dan mandikan si bungsu. Sebelum pukul 07.00 harus sudah sampai sekolah. Jadi kami harus siap berangkat pukul 6.30 atau maksimal 6.45 pagi. Lanjut antar si bungsu ke rumah pengasuh yang kebetulan adalah wali murid saya.
Jam 07.00 sampai pukul 09.30 ngajar kelas, baru pada jam istirahat pukul 09.30 ganti jemput anak kedua dari Paud dan balik ke sekolah lagi. Baru selepas dhuhur, antar si sulung dan adiknya pulang. Anak kedua beda sekolah, karena dulu masuk sana sejak ikut di penitipan. Jam kerja saya masih berlanjut sampai pukul 14.30, baru kemudian jemput si bungsu pulang.
Sampai di rumah bisa rebahankah??? NO. Sampai di rumah saya harus angkat jemuran tadi pagi, cuci piring sisa sarapan, dan lanjut membersihkan rumah. Jam istirahat saya antara asar dan maghrib saja. Itupun cukup buat bersih diri aja, alias mandi doank 15 menit. 😁 Selepas maghrib lanjut makan malam dan beberes dapur lagi. Lipat baju yang belum selesai, nemani anak-anak bermain dan mengerjakan PR.
Selepas mereka lelap, barulah saya punya waktu untuk diri saya sendiri. Menulis, scrolling medsos, dan prepare buat masak besok. Sebenarnya sudah planing untuk tidur lebih awal, tapi rasanya kok waktu berlalu cepat banget. Kadang baru bisa tidur jam 22.00 kadang sampe jam 24.00 juga. Next plant, perlu atur strategi biar bisa bubuk jam 21.00 wib.
Lelah, iya pasti. Cuman saya jadi teringat kisah Sayidah Fathimah Az-zahra, beliau adalah putri kesayangan Baginda Nabi. Ketika beliau mengadukan perihal keadaannya, Sang Ayah justru tidak memberikan pembantu kepadanya.
Apa yang diberikan oleh Sang Ayah??
"Ali berkata, Fathimah mengeluhkan bekas alat penggiling yang dialaminya. Lalu pada saat itu ada seorang tawanan yang mendatangai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Fathimah bertolak, namun tidak bertemu dengan beliau. Dia mendapatkan Aisyah. Lalu dia mengabarkan kepadanya. Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba, Aisyah mengabarkan kedatangan Fathimah kepada beliau. Lalu beliau mendatangi kami, yang kala itu kami hendak berangkat tidur. Lalu aku siap berdiri, namun beliau berkata. ‘Tetaplah di tempatmu’. Lalu beliau duduk di tengah kami, sehingga aku bisa merasakan dinginnya kedua telapak kaki beliau di dadaku. Beliau berkata. ‘Ketahuilah, akan kuajarkan kepadamu sesuatu yang lebih baik dari pada apa yang engkau minta kepadaku. Apabila engkau hendak tidur, maka bertakbirlah tiga puluh empat kali, bertasbihlah tiga puluh tiga kali, dan bertahmidlah tiga puluh tiga kali, maka itu lebih baik bagimu daripada seorang pembantu“. (Referensi : https://almanhaj.or.id/232-wasiat-sebelum-tidur.html).
Subhanallah,,, sekaliber putri Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam saja, juga mengerjakan pekerjaan rumah. Beliau juga merasakan lelah dan letihnya mengurus rumahtangga. Dan itu merupakan suatu yang lumrah dan wajar. Apalagi Hasan dan Husain dilahirkan dengan jarak yang berdekatan.
Dari kisah tersebut, saya mendapatkan sedikit gambaran, betapa lelahnya putri Rasulullah menjalani hari-harinya. Sehingga beliau sampai meminta pembantu kepadanya Ayahnya. Padahal kita tahu, Sayyidah Fathimah bukanlah gadis yang manja. Beliau cukup mendapatkan gemblengan kehidupan dari sang ayah. Julukan "ummu abiha" tersemat sebagai bukti ketangkasan beliau dalam mendampingi Sang Ayah semenjak ibunda meninggal.
Jangan dibayangkan masa itu ada listrik, yang saat kita mau masak nasi aja tinggal masukin, tau-tau matang. Nyuci baju bisa pakai mesin cuci, ada setrikaan juga. Selepas mengerjakan semuanya, kita masih bisa selonjoran sambil scrolling dan googling. 😆 Ah,,, nikmat mana lagi yang kamu dustakan?! Saat kegerahan sekalipun ada kipas angin, belum juga kulkas beserta isinya. Masak pun masih ada kompor gas. 🙈
Sungguh, lelah itu ada, wajar, dan sangat manusiawi. Tapi kalau mengeluh, sudah beda lagi jalur cerita. Yuk ah, keep fight. Semangat lagi ya... Semoga lelah kita menjadi Lillah. Lelah kita menjalani ibadah dalam rumah tangga berbuah syurga. Lelah kita dalam mendidik anak-anak diganjar pahala yang tiada putusnya. Nikmatilah, syukurilah, tak semua orang punya kesempatan untuk berkhidmat pada suami dan keluarga. 😘
Kereponganmu saat ini, dan lelahmu saat ini mengurus 3 krucil yang tiada habisnya, pasti akan menjadi moment yang paling kamu rindukan kelak. Melihat mereka berebut hampir dalam semua hal, dan setiap waktu. Membonceng mereka bertiga dengan motormu kemana-mana, tidak akan terjadi lagi saat fisik mereka sudah tumbuh besar. 😭🤧 Selagi masih bisa, nikmatilah. Hiks... nggak terasa sampe airmata ikut menetes.
Ya Allah, berkahi dan lindungi anak-anakku dimanapun mereka berada. Jagalah mereka, karena hanya penjagaan-Mulah yang Maha Sempurna.
Alhamdulillah, akhirnya mamak selesai recharge ulang semangatnya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar